Fakta Menarik Syekh Abdul Fatah
Berikut fakta-fakta Menarik Perjalanan Kehidupan Syekh Akbar Abdul Fattah dalam pencarian Sosok Seorang Wali Mursyid
1. Sosok yang cerdas. Diberi julukan si linggis, karena kritis dalam mencari ilmu dan kebenaran. Tempat rujukan bertanya kawan2nya. Bahkan sdh tahu pelajaran yg akan dibahas.
2. Berguru ilmu2 zahir kepada berbagai ulama/pesantren. Di antaranya Mama Kudang, seorang Ulama terkenal. Pesantrennya banyak didatangi orang dgn berkendaraan mobil. Pada masa itu pemandangan seperti itu masih langka.
3. Gurunya tidak tahu siapa Wali Mursyid ketika ditanyakan Abdul Fattah muda. Gurunya jujur mengatakan ia bukan wali Mursyid. Dan memperkenankan muridnya pergi untuk mencarinya.
4. Mengajak serta keluarganya mencari Wali Mursyid ke Timur Tengah.
5. Kehilangan perbekalan di Singapura, hingga Beliau bersama keluarganya menetap selama beberapa tahun di sana.
6. Diberikan wakaf masjid untuk dikembangkan sebagai sarana dakwah di Singapura.
7. Berdakwah dan hidup di rantau bersama keluarganya.
8. Tidak pantang menyerah. Berangkat ke Mekah kedua kalinya (setelah mendapatkan info dari Ulama Pakistan di Singapura).
9. Keturunan bangsawan (darah Sunan Gn Djati). Harta warisannya banyak. Tanahnya di sepanjang Cidahu hingga Rajapolah dijual untuk biaya perjalanan mencari Wali Mursyid.
10. Berangkat ke Mekah bersama Ulama2 Jawa Barat lainnya di musim haji. Setelah haji selesai mereka pulang ke tanah air. Tapi Beliau menetap di sana selama beberapa tahun untuk berguru.
11. Pada saat yang bersamaan, Syekh Ahmad Syarif Sanusi (yang baru kembali dari Turki) datang ke Mekah untuk melaksanakan haji. Di Jabal Abu Qubais keduanya bertemu.
12. Dipercaya oleh Gurunya (Syekh Ahmad Syarif) untuk menalqinkan dzikir kepada murid2 baru.
13. Diperintahkan Gurunya untuk membawa Tarekat Sanusiyyah ke P. Jawa.
14. Serius dalam berguru. Setelah bertemu dan disahkan menjadi murid, beliau tidak langsung pulang ke tanah air, tapi hidup bersama Gurunya di Jabal Abu Qubais selama 4-5 tahun.
15. Mengalami ujian dan diberi karamah2 selama menjadi murid.
16. Bergaul rapat dengan salah seorang putra Habib Kwitang. Kewalian putranya diketahui Syekh Akbar Abdul Fattah.
17. Dikenal oleh para Ulama dan Habaib pada masanya.
18. Murid2 Syekh Akbar Abdul Fattah banyak yang menjadi ulama (kyai) besar. Di antaranya KH. Syafi'i Hadzami (Ketua MUI DKI), KH. Ahmad Syadzili (Malang), Kyai Musa (Ketua Pengadilan Agama [sekarang Kemenag] Tasik).
19. Banyak jawara (pendekar) yang takluk dan menjadi murid, lalu mewakafkan tanahnya untuk dijadikan sarana dakwah.
20. Banyak senjata dan barang2 pusaka para jawara yang mengandung unsur kemusyrikan dilenyapkan dengan memendamnya di dalam tanah.
21. Panggilan awal murid2 terhadap beliau adalah Syekhuna.
22. Istilah 'Syekh Akbar' muncul pada masa Beliau, yakni pada majelis dzikir di Cidahu.
23. Beliau banyak mengisi majelis ilmu, khutbah, ceramah/pengajian umum di berbagai tempat di Jakarta. Di antaranya Masjid Al Makmur Tn Abang, Al Jawi Condet. Konon jamaah di Condet mencapai ribuan org shg jalan ditutup.
24. Beliau mengganti nama Sanusiyyah menjadi Idrisiyyah, karena alasan politis.
25. Ajaran dan Penampilan Idrisiyyah saat dibawa ke Indonesia banyak mengalami tantangan dan cercaan masyarakat lokal.
26. Mendirikan laskar Hizbullah. Kompi istimewa merupakan julukan pasukan khusus dalam menghadapi penjajah di barisan terdepan.
27. Banyak keajaiban (karamah) laskar Hizbullah dalam menghadapi berbagai pertempuran.
28. Beliau sosok Ulama yang cinta ilmu, peninggalan kitab2nya banyak sekali. Pernah membeli kitab seharga mobil sedan.
29. Beliau sosok yang cinta dengan Sunnah2 Nabi Saw. Sehingga pernah bertanya kepada istrinya 'sunnah2 apakah yg belum pernah saya lakukan'.
30. Pelopor libasut taqwa (Gamis dan Cadar).
31. 2 th sebelum wafat sudah diberitahu sosok penggantinya. Sehingga sudah menyerahkan kepemimpinan kepada penerusnya.
32. Berkeinginan meninggal dalam keadaan faqir. Sehingga menyerahkan seluruh harta yang ditinggalkan kepada penerusnya.
33. Meminjam jubah (abaya) kepada Syekh Akbar Muhammad Dahlan, saat seluruh hartanya telah diwakafkan utk agama.
Komentar
Posting Komentar